Kamis, 24 Januari 2019

Fungsi atau Kegunaan dari Audit Teknologi Sistem Informasi dan Studi Kasus PT. Erajaya Swasembada, Tbk



       Audit TI atau yang biasa disebut (electronic data processing audit), atau computer audit, kini lebih sering disebut dengan audit sistem informasi (information systems audit). Pada awalnya EDP audit dilakukan hanya dalam rangka audit laporan keuangan.

         Dalam perkembangannya kemudian, karena pentingnya dan makin besarnya investasi dalam TI. Organisasi perusahaan makin merasakan perlunya audit operasional terhadap fungsi TI-nya. Maka secara umum audit sistem informasi dimaksudkan untuk mengavaluasi tingkat kesesuaian antara sistem informasi dengan prosedur bisnis (bisnis processes) perusahaan (atau kebutuhan pengguna, user needs), untuk mengetahui apakah suatu sistem informasi telah didesain dan diimpilmentasikan secara efektif, efisien, dan ekonomis, memiliki mekanisme pengamanan aset, serta menjamin integritas data yang memadai.


Tujuan TI audit adalah:

1.        Availability  (ketersediaan  informasi),   apakah  informasi  pada  perusahaan  dapat  menjamin
           ketersediaan informasi dapat dengan mudah tersedia setiap saat.

2.        Confidentiality  (kerahasiaan   informasi),   apakah   informasi   yang  dihasilkan   oleh   sistem
           informasi  perusahaan   hanya   dapat   diakses   oleh pihak-pihak  yang  berhak   dan  memiliki
           otorisasi.

3.         Integrity, apakah informasi yang tersedia akurat, handal, dan tepat waktu.



Fungsi audit teknologi sistem informasi antara lain :

1.         Meningkatkan keamanan asset-aset perusahaan (hardware, software)

2.         Menjaga integritas data

3.         Mendeteksi resiko error computer

4.         Mendeteksi resiko penyalahgunaan komputer (fraud)

5.         Meningkatkan efektifitas sistem

6.         Meningkatkan efisiensi sistem





       Dunia bisnis pada masa sekarang sangat mengandalkan teknologi informasi dan komunikasi untuk menjalankan proses bisnisnya. Oleh Karena itu, adalah suatu hal yang penting bagi dunia bisnis untuk memahami dan mengerti aspek teknologi informasi dan komunikasi untuk dapat menerapkannya baik secara manajerial maupun teknikal pada proses bisnis dan kegiatan ekspansinya.

      Prioritas utama diberikan terhadap suatu mekanisme control atau pengendalian, baik intern maupun ekstern, untuk memastikan bahwa laporan dan keputusan yang diterima dan dihasilkan oleh manajemen merupakan suatu pengambilan keputusan yang jujur dan mempunyai integritas tinggi berdasarkan hasil proses audit yang dilakukan terhadap sistem berbasis teknologi informasi dan komunikasi organisasi bisnis yang bersangkutan.

          Adapun tujuan yang diinginkan dari audit sistem informasi ini adalah untuk menciptakan Good Corporate Governance di dalam suatu perusahaan. Pengendalian internal masa depan, tidak hanya cukup dengan pengendalian umum (general controls) dan pengendalian aplikasi dan formulir (application controls), melainkan dibutuhkan juga pengendalian batasan (boundary control), pengendalian proses (process control), dan pengendalian komunikasi aplikasi (application communication control).

     Penggunaan bantuan dan metode COBIT, memberi manfaat untuk perusahaan yang dapat membantu untuk perusahaan yang dapat membantu untuk mrnciptakan  Good Corporate Governance di dalam suatu perusahaan serta membantu auditor, manajemen dan pengguna (user) untuk menjembatani GAP antara resiko bisnis, kebutuhan control (internal, application and access control), security dan permasalahan-permasalahan teknis melalui pengendalian terhadap masing-masing dari proses IT, serta meningkatkan tingkatan kemapanan proses dalam IT dan memenuhi ekspektasi bisnis dari TI.

          Pada tahap ini peneliti melaksanakan program audit dengan mengumpulkan bukti-bukti. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode penelitian lapangan, yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung objek yang akan diteliti untuk mendapat data sekunder yang berhubungan dengan masalah yang menjadi objek penelitian, maka penelitian melakukan hal-hal sebagai berikut.

1.            Dokumentasi,   upaya     mendapatkan   informasi,   peneliti   mengumpulkan   data   tertulis 
               atau dokumen-dokumen dari perusahaan yaitu bagan struktur organisasi, jenis software yang
               digunakan, serta  dokumen lain yang  berkaitan dengan penerapan sistem aplikasi ERP pada
               PT. Erajaya Swasembada Tbk.

2.            Observasi   langsung   di  perusahaan  PT.  Erajaya  Swasembada,  Tbk   yang  berhubungan 
               dengan  sistem  aplikasi  ERP  perusahaan  yang  dilakukan pengamatan antara lain Analisis
               catatan (record analysis) meliputi  catatan  historis  atau  masa  kini  berupa  tertulis maupun
               print out, dan  Analisis  kondisi  fisik (physical condition analysis)  dari  objek  yang di teliti
               menganalisa hardware yang digunakan PT. Erajaya Swasembada, Tbk.

3.           Komunikasi dengan wawancara dan Kuesioner. Wawancara yang dilakukan yaitu wawancara
              secara   personal   kepada   pihak   manajerial   TI   dengan   Bpk   Rencara   Ginting  (Cana),
              dan wawancara yang dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner.



Kesimpulan Hasil Audit

Setelah melakukan tahap mengumpulkan bukti-bukti berupa hasil wawancara, observasi, dan kuesioner yang kemudian di evaluasi, maka dikumpulkan hasil audit sebagai berikut :

•             Tidak  digunakan Uninteruptable Power Supply (UPS)  yang mampu menstabilkan tegangan
              listrik pada tiap-tiap komputer yang ada.

•             Tidak terdapat alat untuk menutup hardware dengan bahan tahan air dan udara sewaktu tidak
              digunakan.

•             Tidak  terdapat  Team  Disaster  Recovery  Plan  yang  bertugas  menangani  kerusakan  oleh
              bencana.

•             Tidak terdapat perubahan warna interface, jika terjadi kesalahan penginputan.

•             Sistem tidak mampu mencegah atau mendeteksi kehilangan data selama pemrosesan.

•             Sistem aplikasi tidak membatasi sistem umur password.

•             Sistem aplikasi tidak membatasi kegagalan login akses.

•             Kesalahan yang telah terlanjur diinput tidak dapat di edit / perbaiki.



Analisa Kasus :

       Penerapan proses TI Plan and Organise di departemen TI pada PT Erajaya Swasembada, Tbk dilakuakan dengan membuat perencanaan strategi TI, membuat tata kelola beserta anggaran yang akan diikeluarkan, merumuskan IT Goals yang selaras dengan Business Goals, memiliki arsitektur yang jelas dalam mendokumentasikan tanggung jawab tiap-tiap bagian, bagian TI memiliki tanggung jawab penuh dalam pengadaan infrastruktur TI, memberikan pelatihan bagi para personil perusahaan, serta terintegrasinya informasi perusahaan. Pengimplementasian proses TI Plan and Organise pada tingkat kematangan Managed and measurable.

       Penerapan proses TI Acquire and Implement di departemen TI pada PT. Erajaya Swasembada, Tbk dilakukan dengan merumuskan kebutuhan sistem bagi pengguna, bertanggung jawab menentukan kriteria pemilihan vendor, pemeliharaan infrastruktur TI, serta merumuskan materi pelatihan sistem aplikasi.

Penerapan proses TI Monitor and Evaluate di departemen TI pada PT. Erajaya Swasembada, Tbk dilakukan dengan memonitor informasi operasional pada aplikasi, sistem, proses, dokumentasi pengontrolan dan evaluasi, kepatuhan terhadap peraturan dan kontrak, serta kejelasan pembagian tanggung jawab dan kepemilikan tugas.



Saran

       Sebaiknya perusahaan melakukan audit SI oleh pihak eskternal secara berkala, hal ini ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem informasi perusahaan. Selain itu, disarankan untuk memilih narasumber yang benar-benar menguasai job desk yang dimilikinya sehingga informasi yang di dapat oleh auditor menjadi lebih akurat.


Referensi



Copyright © EnnLaw | Floating Leaves template designed by ennyLaw | eLaw's Design