Rabu, 15 Maret 2017

Total Quality Manajement


Total Quality Manajement



Apa itu Total Quality Manajement?

Dengan adanya perkembangan bidang kehidupan sosial, ekonomi, teknologi serta perubahan paradigma pendidikan nasional maupun kelembagaan menghendaki institusi pendidikan untuk secara kritis melihat kembali peran dan kinerjanya selama ini. serta perubahan paradigma pendidikan nasional maupun kelembagaan menghendaki institusi pendidikan untuk secara kritis melihat kembali peran dan kinerjanya selama ini. serta perubahan paradigma pendidikan nasional maupun kelembagaan menghendaki institusi pendidikan untuk secara kritis melihat kembali peran dan kinerjanya selama ini.

Total Quality Management (TQM) berasal dari kata "Total" yang berarti keseluruhan atau terpadu, "Quality" yang berarti kualitas, dan "Management" yang telah disamakan dengan manajemen dalam Bahasa Indonesia yang berarti pengelolaan.
Dalam pengertian mengenai TQM, penekanan utama adalah pada kualitas yang didefinisikan dengan mengerjakan segala sesuatu dengan baik sejak awal dengan tujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. 

TQM juga dapat di artikan sebagai strategi manajemen yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi. Sesuai dengan definisi dari ISO, TQM adalah "suatu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yang terpusat pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan serta memberi keuntungan untuk semua anggota dalam organisasi serta masyarakat. "Filosofi dasar dari TQM adalah "sebagai efek dari kepuasan konsumen, sebuah organisasi dapat mengalami kesuksesan”.

Sejarah TQM


·     1946 - 1950 , periode dan penelitian Dr. W. E. Deming menyampaikan seminar 8 hari mengenai kualitas pada parailmuwan, insinyur dan para eksekutif perusahaan Jepang.
·        195 - 1954, periode pengendalian mutu statistik (Statistical Quality Qontrol).
·     1955 - 1960, periode pengendalian mutu sistematik. Diperkenalkan istilah CWQC (Company Wide Quality Control).
·  1961 hingga sekarang, periode pemantapan dan pengembangan Prof. DR. Kaoru Ishikawa memerkenalkan Gugus Kendali Muu (Quality Control Circle).

Karakteristik TQM

1.      Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal
2.      Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas
3.      Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
4.      Memiliki komitmen jangka panjang
5.      Membutuhkan kerja sama tim
6.      Memperbaiki proses secara berkesinambungan
7.      Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
8.      Memiliki kesatuann tujuan
9.      Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan

Prinsip TQM

1.      Kepuasan pelanggan
Memperhatikan kualitas serta kuantitas agar para pelanggan merasa puas serta para pelanggan menjadi lebih banyak.
2.      Respek terhadap setiap orang
Setiap para pegawai harus memiliki talenta, agar menarik perhatian para pelanggan.
3.      Manajemen yang baik
Manajer harus bisa mengelola manajemen dengan baik, supaya dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
4.      Perbaikan kesinambungan
Konsep yang berlaku disini adalah siklus PDCA ( plan-do-check-act ), yang terdiri dari langkah – langkah perencanaan rencana, pemeriksaan hasil pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh.
5.      Pendidikan dan pelatihan
Perusahaan-perusahaan seperti itu hanya akan memberikan pelatihan-pelatihan yang sekedarnya kepada karyawannya. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak berkembang dan sulit bersaing dengan perusahaan lainnya. Sedangkan dalam perusahaan yang menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang fundamental. Dalam hal ini berlaku prinsip bahwa belajar merupakan proses yang tidak ada akhirnya dan tidak mengenal batas usia.
6.      Kesatuan tujuan
Supaya TQM dapat diterapkan dengan baik maka perusahaan harus memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan yang sama. Akan tetapi kesatuan tujuan ini tidak berarti bahwa harus selalu ada persetujuan/kesepakatan antara pihak manajemen dan karyawan mengenai upah dan kondisi kerja.

Elemen-elemen pendukung TQM

1.      Kepemimpinan
Manajer bertugas untuk mengarahkan dan mengontrol apa saja yang terjadi dalam TQM untuk upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajer harus mengembangkan partisipatif, baik misi, visi, maupun proses manajemen, yang dapat mereka gunakan untuk mencapai keduanya.

2.      Pendidikan dan pelatihan
Perusahaan-perusahaan seperti itu hanya akan memberikan pelatihan-pelatihan yang sekedarnya kepada karyawannya. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak berkembang dan sulit bersaing dengan perusahaan lainnya. Sedangkan dalam perusahaan yang menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor yang fundamental. Dalam hal ini berlaku prinsip bahwa belajar merupakan proses yang tidak ada akhirnya dan tidak mengenal batas usia.
3.      Komunikasi
Komunikasi dalam suatu lingkungan mutu mungkin perlu ditempuh dengan cara berbeda-beda agar dapat berkomunimasi kepada seluruh karyawan mengenai suatu komitmen yang sungguh-sungguh untuk melakukan perubahan dalam usaha peningkatan mutu. Secara ideal manajer harus bertemu pribadi dengan para karyawan untuk menyampaikan informasi, memberikan pengarahan, dan menjawab pertanyaan dari setiap karyawan.

4.      Struktur pendukung
Manajer senior mungkin memerlukan dukungan untuk melakukan perubahan yang dianggap perlu dalam melaksanakan strategi pencapaian mutu. Dukungan semacam ini mungkin diperoleh dari luar melalui konsultan. Akan tetapi, lebih baik kalau diperoleh dari dalam organisasi itu sendiri. Suatu staf pendukung yang kecil dapat membantu tim manajemen senior untuk mengartikan konsep mengenai mutu, membantu melalui “network” dengan manajer mutu di bagian lain dalam organisasi, dan membantu sebagai narasumber mengenai topik-topik yang berhubungan dengan mutu bagi tim manajer senior.

Kerangka model TQM

1.      Etika
2.      Integritas
3.      Kepercayaan
4.      Diklat
5.      Kerjasama
6.      Kepemimpinan
7.      Akredibilitas
8.      Komunikasi

Manfaat program TQM

a.      Manfaat TQM bagi pelanggan
1           1.   Tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan
2           2.   Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan
3           3.   Kepuasan pelanggan

b.      Manfaat TQM bagi intuisi
1           1.   Terdapat perubahan kualitas produk dan pelayanan
2           2.   Staf lebih termotivasi
                      3.   Produktifitas meningkat
             4.   Biaya turun
5           5.   Produksi cacat berkurang
6           6.   Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat

c.       Manfaat TQM bagi staf organisasi
1           1.   Pemberdayaan
2           2.   Lebih terlatih dan berkemampuan
3           3.   Lebih dihargai dan diakui

      Kesimpulan


Perubahan yang terjadi sekarang ini diberbagai macam bidang; sosial, ekonomi, teknologi, bahkan sampai pendidikan. Institusi pendidikan makin banyak mendapatkan tekanan internal dan eksternal untuk meningkatkan daya saing, efektivitas, serta mengoptimalkan peluang kerja sama. Tekanan kepentingan stakeholders juga terkait dengan masalah pelayanan, akuntabilitas, serta transparansi. Kualitas menjadi kepedulian dan mendapat perhatian serius Pemerintah maupun stakeholders yang terkait dengan pendidikan. Maka dari itu, para lembaga-lembaga pendidikan bersikap tegas menangani masalah perubahan yang terjadi disekitarnya, dengan mengadakan Total Quality Management (TQM). yang bersifat menyeluruh, sistemik, dan berkelanjutan guna menjawab tantangan penyelenggaraan pendidikan berkualitas.

     
      Sumber dan referensi
 

 





Copyright © EnnLaw | Floating Leaves template designed by ennyLaw | eLaw's Design